Tulisan ini adalah keluh kesah saya selama perpanjangan SIM C saya yang akan habis masa waktunya, perpanjangan SIM C saya di perpanjang di DITLANTAS CIKARANG tepatnya di kawasan Industri Jababeka Cikarang.
Dan inilah urutan perpanjangan SIM C di DITLANTAS Kabupaten Bekasi :
- KLINIK (pemeriksaan Warna dan mata) Estimasi Biaya (Cashier) :Rp 2 0.000,- Disini saat pemeriksaan Mata kita tidak di berikan kesempatan untuk mencoba kembali dan si Assisten Dokter bilang seperti ini “Matanya lelah ya, ya sudah langsung ke Dokter saja supaya di Acc.” ke ruangan Dokter, dokter bilang tambah Rp 10.000,- saja untuk di Acc. Total Estimasi biaya di klinik ini Rp 30.000,-
- Bank BRI, Etimasi biaya pendaftaran Rp 60.000,-
- Asuransi Jasa Raharja Rp 30.000,-
- Loket 3, Mengambil Formulir untuk di Isi di .
- Selesai Pengisian kembali ke Loket 3 dan harus membayar Rp 5.000,- (Di berikan Dompet plastik kosong berlambang Ditlantas Polri) dan di suruh menunggu untuk di FOTO.
- Tidak beberapa lama saya mendapat panggilan oleh salah 1 petugas tanpa pengeras suara, dan di bawa keruangan kosong di balik ruang Uji Teori. Tanpa Basa basi langsung meminta uang sebesar Rp 50.000,- dengan alasan untuk penarikan data dari SAMSAT KOTA ke SAMSAT KABUPATEN. Karena SIM C saya dari KOTA BEKASI, pengetahuan saya dulu saat pembuatan SIM C 5 tahun yang lalu DITLANTAS Cikarang ini belum ada dan data pasti sudah online donk tidak usah tarik-tarik data lagi. Dan orang yang kena di panggil dengan saya lantang bilang gimana kalau Rp 30.000,- saja Pak. Polisinya pun berkata “Ya seadanya saja biar bisa langsung di FOTO.” (Tetapi sangat pintar POLISI ini bermain, Name Tag dan ID CARD sudah di lepas jadi susah untuk pengaduan)
- Ruang 5, Sidik jari jempol kiri dan kanan setelah itu tanda tangan dan Foto.
- Mengambil SIM C yang telah selesai.
- Asuransi Jasa Raharja, Mengambil Kartu Asuransi di ruangan Asuransi dengan menunjukan SIM C yang sudah ada.
Begitulah sekelumit kisah yang saya alami saat perpanjangan SIM C di DITLANTAS CIKARANG, dengan Total estimasi biaya yang harus saya keluarkan sebesar Rp 155.000,-
Sangat besar untuk sebuah perpanjangan SIM C, teman saya yang saya hubungi melalui FB di Kota Banyumas Hanya Rp 65.000,-. Jauh banget kan š hehehe…. bandingkan dengan yang saya harus rogoh kocek lebih dalam beuuuuuuh…
Dengan hati yang masih panas dan kesal, saya melaporkan kejadian ini Ke pengaduan Komisi Kepolisian Nasional Indonesia yang di singkat KOMPOLNAS. Websitenya http://www.jalur259.com/
Atau juga bisa di no telp ini 0811 259 259 dan ceritakan kasus Anda.
(nomor tersebut tidak bebas pulsa)
Laporkan segera kasus anda dan jangan takut, sebagai warga negara yang baik kita harus memberantas Calo – calo yang memeras uang rakyat kecil.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat.
Wassalam
Dio Prasetyo – 21 April 2010
10 komentar
Comments feed for this article
22 Mei 2010 pada 12:33 pm
Hadi
Bagaimna calo2 bisa di berantaz bro,bahkan para MARKUS2 sja tdk bisa apa lg para calo….
Seperti Pak Susno yg ingin memberantas para MARKUS2 malah masuk penjara dan di bungkam apa lagi rakyat kecil…
Itulah para oknum yg sok suci,tdk bisa memperbaiki kebobrokan diri sendri malah mau melihat kesalahan orang lain…
Kasihan sekali Negeri ini,semakin bobrok di tangan oknum SOK SUCI……
29 Mei 2010 pada 4:15 pm
rara
tul kata pak HADI, negara kita sdh di selimuti org2 yg munafik,
di daerah sorong papua, pembuatan sim c 250rb tp yg dapat harga 65rb hanyalah ABRI padahal harga sebenarx mank 65rb euyyyy
trus sim a hrg untuk sipil 400rb
11 Juni 2010 pada 9:50 am
Kul kutuk kadal kesit
Semoga cepet ada Revolusi dan memusnahkan perongrong2 rakyat seperti itu ! ALLAH Hu AKbar
11 Juni 2010 pada 9:54 am
Kul kutuk kadal kesit
DANCOOKKK ! mendingan tidak membaca tulisan ini ! COOKK !
29 September 2010 pada 12:40 pm
toil
ditunggu di akherat tuh pulisii
30 Mei 2011 pada 2:39 am
Dio Prasetyo
Website di ini http://www.jalur259.com/ sudah tidak aktif inilah indonesia sangat susah untuk buat pengaduan.
27 Juli 2011 pada 1:01 am
suwanto
sebenarnya bangsa kita ini yang salah sih dari dulu orang selalu mau main belakang dan suka yang instan, serba salah klo ikut yang resmi gak dilolosin klo gak resmi kemahalan, repot-repot. ya ikut aja lah… klo punya uang bayar aja klo gak punya uang ya.. diem aja ya ujung ujungnya ke tilang lagi…he..he..
27 Juli 2011 pada 1:02 am
Wanto Suwanto
sebenarnya bangsa kita ini yang salah sih dari dulu orang selalu mau main belakang dan suka yang instan, serba salah klo ikut yang resmi gak dilolosin klo gak resmi kemahalan, repot-repot. ya ikut aja lah… klo punya uang bayar aja klo gak punya uang ya.. diem aja ya ujung ujungnya ke tilang lagi…he..he..
20 Februari 2012 pada 3:46 am
Wong Bingung
Ikut nimbrung aaahh…,
Benar tuh apa yg sdh disampaikan oleh bapak Dio Prasetyo.
Karena kejadian seperti itu justru saya alami sendiri, malah blom lama ini…, tepatnya tgl 18-02-2012, nah klo pak Dio kan almtnya ada perbedaan antara kota dan kabupaten, klo sy almtnya mlh sama2 di wilyh kabupaten bekasi, cvma beda almt rumah, krn sy sdh pindah rumah, tetap saja dimintai uang sebesar 50 ribu, mlh si oknum tsb berdalih lagi bhw SIM yg skrg ini modelnya baru.., dan bahannya lebih elastis.., jdi anda tetap di kenakan biaya tmbhan admin material sebesar 50 ribu, tambah aneh aja bukan…????, padahal SIM sy yg lama diterbitkannya di samsat Cikarang, memang sih sy melakukan perpnjangan SIM A ini yg pertama kali, himbauan sy adlh : utk anda yg ingin melakukan perpanjangan SIM siapin lah dana lebih…, klo almt anda di KTP dgn yg ada di SIM berbeda, krn anda psti akan mnjadi santapan oknum petugas liar…!,waqlaupun almt yg berbeda tsb sama2 ada di wilayah Kabupaten Bekasi..!! Heee mas POLISI..!, klo mau jdi org KAYA..!, jgn jadi POLISI…!, tapi jadilah PENGUSAHA..!!!, dri skr ajukan aja pengunduran diri..!!, tuh kaya Briptu Noerman contohnya..!, salut saya dgn Briptu Noerman…!!
24 September 2012 pada 1:57 am
ridlwan
Kejadian yang sama seperti yang saya alami kemarin.
saya di panggil ke loket 3, di palak 50ribu yang katanya untuk biaya administrasi foto.
dengan sedikit kesal saya merelakan duit tersebut.
Semoga mereka mendapat hidayah dan mencari rejeki yang halal.